Makalah Skolastik
BAB 1
PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang Masalah
Filsafat pada abad pertengahan adalah suatu arah
pemikiran yang berbeda sekali dengan arah pemikiran dunia kuno. Filsafat abad
pertengahan menggambarkan suatu zamanyang baru sekali di tengah-tengah suatu rumpun
bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa barat. Filsafat yang baru ini disebut
Skolastik.
Sebutan skolastik mengungkapkan, bahwa ilmu
pengetahuan abad pertengahandiusahakan boleh sekolah-sekolah, dan bahwa ilmu
itu terikat pada tuntutan pengajaran disekolah-sekolah itu. Semula Skolastik
timbul di biara-biara tertua di GalliaSelatan. Daribiara-biara di Gallia
selatan itu pengaruh Skolastik keluar sampai di Irlandia, di Nederlanddan di
Jerman. Kemudian Skolastik timbul di sekolah-sekolah kapittel, yaitu sekolah-sekolah
yang dikaitkan dengan gereja. Setelah abad pertengahan berakhir baru muncullah
abad yang kemudian dinamakan abad peralihan.
1. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat
menyusun beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan masa/filsafat skolastik.
2. Bagaimanakah perkembangan masa/filsafat skolastik.
3. Cakupan masa peralihan.
1. C. Tujuan Pembahasan
2. Untuk mengetahui pengertian masa/filsafat skolastik.
3. Untuk mengetahui perkembangan masa/filsafat skolastik.
4. Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang muncul.
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. MASA SKOLASTIK
Filsafat barat abad petengahan (476-1492) dapat
dikatakan sebagai “abad gelap”karena berdasarkan pada pendekatan sejarah
gereja, saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga
manusia tidak lagi memiliki kebebasan untukmengembangkan potensi dirinya. Semua
hasil-hasil pemikiran manusia diawasi oleh kaum gereja dan apabila terdapat
pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja, maka orangyang
mengemukakannya akan mendapatkan hukuman yang berat.1
Masa abad pertengahan dibagi menjadi 2 (dua) masa
yaitu masa Patristik dan masa
Skolastik2. Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal
dari kata school, yang berarti sekolah. Atau dari kata schuler yang
mempunyai arti kurang lebih sama yaitu ajaran atau sekolahan. Yang
demikian karena sekolah yang diadakan oleh Karel Agung yang mengajarkan
apa yang diistilahkan sebagai artes liberales (seni bebas)
meliputi mata pelajaran gramatika, geometria, arithmatika, astronomi,
musika, dan dialektika. Dialektika ini sekarang disebut logika
dan kemudian meliputi seluruh filsafat.3 Jadi, skolastik
berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah.
Katas skolastik menjadi istilah bagi
filsafat pada abad 9 s/d 15 yang mempunyai corak khusus yaitu filsafat yang
dipengaruhi agama.4 Perkataan skolastik merupakan corak khas
dari sejarah filsafat abad pertengahan. Filsafat skolastik adalah filsafat yang
mengabdi pada teologi atau filsafat yang rasional memecahkan
persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik
buruk.
Sebutan skolastik mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan
abad pertengahan diusahakan oleh sekolah-sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat
pada tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah itu. Pada waktu itu rencana
pelajaran sekolah-sekolah meliputi suatu studi duniawi yang terdiri dari 7
kesenian bebas (artes liberalis) yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Trivium,
3 mata pelajaran bahasa, yang meliputi Tata Bahasa, Retorika dan Dialektika (yaitu
semacam tehnik
1. 1. Ahmad Sadali dan Mudzakir, Filsafat Umum, (Bandung:
Pustaka Setia, 1999), Cet. I, h. 80-81.
2. 2. Asmoro Asmadi,Filsafat Umum, (Bandung: PT. Raja
Grafindo Persada,2000), h.
3. 3. Ahmad Sadali dan Mudzakir,Fil saf at …, h.
81.
4. 4. Selanjutnya dilihat dari sudut pandang pengaruh
agama, skolastik ini dibagi dua yaituScholastikIslam dan Scholastik
Kristen, namun dalam makalah ini penulis memfokuskan pembicaraan pada ScholastikKristen
(Barat). Lebih jelas bisa dilihat; Ahmad Sadali dan Mudzakir, Filsafat…, h.
81-91.
berdiskusi), yang dimaksud sebagai Pendidikan Umum.
dan Quadravium, 4 mata pelajaran matematika, yang meliputi Ilmu
Hitung, Ilmu Ukur, Ilmu Perbintangan dan Musik,
yang dimaksud bagi mereka yang ingin belajar lebih tinggi (teologia)
atau ingin menjadi sarjana. Dari sini jelas, bahwa dialektika termasuk
pendidikan yang lebih rendah (trivium), sebagai persiapan bagi quadrivium,
yang dipandang lebih Tinggi kedudukannya dari pada mata pelajaran bahasa. Akan
tetapi di sepanjang perjalanan abad keabad keadaanpun berubah. Buku-buku
pegangan dialektika lama-kelamaan diganti dengankarangan-karangan Aristoteles
mengenai logika, sedang dalam perkembangannya yang lebih lanjut lagi pelajaran Artes
Liberales makin diubah menjadi studi filsafat, terutama filsafat
Aristoteles. Demikianlah filsafat menjadi penting.
Pada dasarnya sampai pertengahan abad ke 12
orang-orang Barat belum pernah mengenal filsafat Aristoteles secara
keseluruhan. Scholastik Islam-lah yang membawakan perkembangan
filsafat di Barat, terutama berkat tulisan dari para ahli pikir Islam seperti
Ibnu Rusyd. Peran ahli pikir Islam ini besar sekali, tidak hanya dalam
pemikiran filsafat saja, akan tetapi juga memberi sumbangan yang tidak kecil
bagi bangsa Eropa, yaitu dalam bidang ilmu pengetahuan. Namun setelah
pemikiran-pemikiran Islam ini masuk ke Eropa, banyak buku filsafat dan peranan
para ahli pikir Islam atas kemajuan dan peradaban Barat sengaja disembunyikan
karena mereka (Barat) tidak mengakui secara terus terang jasa para ahli
pikirIslam itu dalam mengantarkan kemoderatan Barat.
1. A. PERKEMBANGAN MASA/FILSAFAT
SKOLASTIK ISLAM
Dikalangan masyarakat Islam istilah Skolastik Islam
jarang dipakai, yang paling masyhur yaitu ilmu kalam atau Filsafat Islam.
antara kedua ilmu tersebut dalam pembahasannya dipisahkan.
Dala perkembangann filsafat Islam, dikenal dua periode
yaitu ; periode mutakallim (700-900), dan periode filsafat Islam (850-1200).
Dimana para ahli pikir Islam (Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu
Rusyd) sangat berperan, bukan hanya dalam pemikiran filsafat saja, akan tetapi
meraka memberikan sumbangan yang besar bagi Eropa, yaitu dalam bidang ilmu
pengetahuan.
1. 1. Al-Kindi (801-865)
Abu Yusuf Ya’kub Ibn Ishak Ibn Ahabah Ibn Umron Ibn
Ismail Ibn Muhammad Ibn Al Ibn Qais Al-Kindi atau lebih dikenal Al-Kindi.
disamping sebagai ahli dalam ilmu Agama, juga ahli dalam ilmu kedokteran,
filsafat, matemtika, logika, pengubahan lagu, geometri, arithmatika, fisiologi
dan astromomi. Ia adalah orang pertama yang memasukkan filsafat sebagai salah
satu ilmu ke Islaman, setelah ia menyesuaikan dengan Islam.
Ajaran pokok filsafatnya
1. a. Tentang pengetahuan
Al-Kindi membagi pengetahuan menjadi :
1. 1. Pengetahuan Ilahiyah sebagai tercantum dalam
Al-Qur’an. Pengetahuan itu deterima Nabi dari Tuhan. Dasar dari pengetahuan ini
adalah keyakinan.
2. 2. Pengetahuan Insaniyah. Dasarnya pikiran. Kebenyaran
yang dibawah Al-Qur’an lebih menyakinkan dari pada filsafat, tetapi
Al-Qur’an dan filsafat tidak bertentangan.
3. b. Soal kenabian
Al-kindi berpendapat bahwa apa yang telah dicapai oleh
para Nabi adalah derajat pengetahuan yang tertinggi yang dapat dicapai
oleh manusia. Sedangkan Nabi dapat mencapai yang begitu tentang pengetahuan
alam gaib dan ke-Tuhanan melalui jalan intuisi (wahyu) diatas kesanggupan
manusia biasa.
1. c. Tentang
filsafat.
Agama dan filsafat masing-masing mencari kebenaran.
Disitulah letak agama dan filsafat. Tujuan agama adalah menerangkan apa yang
benar dan apa yang baik, begitu pula dengan filsafat. Agama disamping wahyu
juga menggunakan akal, da filsafat menggunakan akal.
1. 2. Al-Farabi (870-950)
Nama lengkapnya Abu Nasher Muhammad Ibn Muhammad Ibn
Anzalq Ibn Turchan Al-Farabi. Dilahirkan di Farab Turkistan. Ia digelari
sebagai Al-Muallimuts tsani (guru kedua) dalam ilmu filsafat sesudah
Aristoteles, yang dianggap sebagai guru pertama.
1. B. PERKEMBANGAN MASA/FILSAFAT
SKOLASTIK KRISTEN
2. a. Masa Awal Skolastik
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat
patristik mulai merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad
kacau. Hal ini disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap Romawi
sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut runtuh yang telah dibangun
selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah
Karel Agung (742 – 814) dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang
politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termsuk kehidupan manusia serta
pemikiran filsafat menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah
yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan.Pada mulanya skolastik ini timbul
pertama kalinya di biara italia selatan dan pada akhirnya sampai
berpengaruh kejerman dan belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi,
tata bahasa, retorika, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu
perbintangan dan musik.
Sutardjo Wiramihardja mengatakan bahwa zaman ini
berhubungan dengan terjadinya perpindahan penduduk, yaitu perpindahan bangsa
Hun dari Asia ke Eropa sehingga bangsaJerman pindah melewati perbatasan
kekaisaran Romawi yang secara politik sudah mengalami kemerosotan6.
Walaupun demikian masa ini merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan
yang mana sebelumnya merosot karena kuatnya dominasi golongan Gereja7.
Karena situasi yang ricuh, tidak banyak pemikiran
filsafati yang patut ditampilkanpada masa ini. Namun, ada beberapa tokoh dan
situasi penting yang harus diperhatikan dalam memahami filsafat masa ini.
1. 1. Augustinus (354-430)
Menurutnya, dibalik keteraturan dan ketertiban alam
semesta ini pasti adayang mengendalikan, yaitu Tuhan. Kebenaran mutlak ada pada
ajaran agama.Kebenaran berpangkal pada aksioma bahwa segala sesuatu diciptakan
oleh Allah dariyang tidak ada (creatio ex nihilo). Kehidupan yang terbaik
adalah kehidupan bertapa,dan yang terpenting adalah cinta pada Tuhan.
1. 2. Boethius (480-524 M)
Dalam usianya yang ke 44 tahun, mendapat hukuman mati
dengan tuduhan berkomplot. Ia dianggap sebagai filosof akhir Romawi dan filosof
pertama Skolastik. Jasanya adalah menterjemahkan logika Aristoteles ke dalam
bahasa latin dan menulis beberapa traktat logika Aristoteles. Ia adalah seorang
guru logika pada abad pertengahan dan mengarang beberapa traktat teologi yang
dipelajari sepanjang abad pertengahan.
1. 3. Kaisar Karel Agung
Ia memerintah pada awal abad ke-9 yang telah berhasil
mencapai stabilitas politik yang besar. Hal ini menyebabkan perkembangan
pemikiran kultural berjalan pesat. Pendidikan yang dibangunnya terdiri dari
tiga jenis yaitu pendidikan yang digabungkan dengan biara,
pendidikan yang ditanggung keuskupan, dan pendidikanyang dibangun raja atau
kerabat kerajaan.
1. 4. Santo Anselmus
(1033-1109)
Ciri khas filsafat abad pertengahan ini terletak pada
rumusan Santo Anselmus yaitu credo ut intelligam (saya percaya
agar saya paham). Filsafat ini jelas berbeda dengan sifat filsafat rasional
yang lebih mendahulukan pengertian dari pada iman.
1. 5. Peter Abaelardus
(1079-1142)11
Eropa membuka kembali kebebasan berpikir yang
dipelopori oleh Peter Abelardus. Ia menginginkan kebebasan berpikir dengan
membalik diktum Augustinus-Anselmus credo ut
1. 5. Ahmad Sadali dan Mudzakir,Fil saf at …, h.
82.
2. 6. Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat
Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), Cet.I, h. 73.9 Ahmad Sadali
dan Mudzakir, Filsafat …, h. 91.
intelligam dan
merumuskan pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom (saya
paham supaya saya percaya). Peter Abelardus memberikan status yang lebih tinggi
kepada penalaran dari pada iman.
1. b. Masa Keemasan
Skolastik
Pada masa Skolastik awal, filsafat bertumpu pada alam
pikiran dan karya-karya Kristianai. Tetapi sejak pertengahan abad ke-12
karya-karya non Kristiani mulai muncul dan filosuf Islam mulai berpengaruh. Dan
pada masa in merupakan kejayaan Skolastik yangberlangus dari abad 1200-1300 M,
yang disebut juga masa berbunga karena bersamaandengan munculnya beberapa
universitas dan ordo-ordo yang menyelenggarakan pendidikan ilmu pengetahuan.
Abad ke-13 menjadi abad kejayaan skolastik. Ada beberapa faktor yang memberi
sumbangan yang berguna bagi kejayaan skolastik antara lain:
1. Mulai abad ke-12
ada hubungan-hubungan baru dengan dunia pemikiran Yunani dan dunia pemikiran
Arab, yaitu dengan peradaban Yunani dari Italia Selatan dan Silsilia dan dengan
kerajaan Bizantium di satu pihak, dan peradaban arab yang ada diSpanyol di lain
pihak. Melalui karya orang-orang Arab dan Yahudi Eropa Barat mulai lebih
mengenal karya-karya Aristoteles, yang semula memang kurang dikenal. Kecuali
melalui karya orang-orang Arab tulisan-tulisan Aristoteles dikenal melalui
karya para bapak gereja Timur, yang sejak zaman itu dikenal juga.
2. Timbulnya
universitas-universitas. Didirikannya Universitas Almamater di
Paris yang
merupakan gabungan dari beberapa sekolah. Dan
universitas inilah yang menjadi awal (embrio) berdirinya universitas di
Paris, Oxford, Mont Pellier, Cambridge danlainnya. Pada abad pertengahan,
umumnya universitas terdiri atas empat fakultas,yaitu kedokteran, hukum, sastra
(fakultas Atrium), dan teologi.
3. Timbulnya ordo-ordo
baru, yaitu ordo Fransiskan (didirikan 1209 M.) dan ordo Dominikan (didirikan
1215 M.)15. Ordo-ordo ini muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu
pengetahuan, sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untukmemberikan suasana
yang semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan
kerohanian dimana kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peranan di bidang filsafat
dan teologi, seperti; Albertus de Grote, Thomas Aquines, Binaventura, J.D.
Scotus, William Ocham8.
Tokoh-tokoh yang ada pada masa keemasan Skolastik ini
diantaranya:
1. Albertus Magnus (1203-1280 M.)
Ia lahir dengan nama Albertus Von Bollstadt yang juga
dikenal sebgai doktor universitas dan dokto
magnus, kemudian bernama Albertus Magnus (Albert the Great) Ia
mempunyai
1. 7. Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1995), h. 71
kepandaian luar biasa. Di universitasPadua ia
belajar artes liberales, belajar teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican
tahun 1223 M, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan kepandaian luar
biasa. Di universitasPadua ia belajar artes liberales, belajar
teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223 M, kemudian masuk ke
Koln menjadi dosen filsafat dan teologi. Terakhir dia diangkat sebagai uskup agung.
Pola pmikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam menulis tentang Aristoteles. Dalam
bidang ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan ilmu
kimia9.
1. Thomas Aquinas (1225-1274 M.)
Puncak kejayaan masa skolastik dicapai melalui
pemikiran Thomas Aquinas (1225-1274 M.). Lahir di Roccasecca,
Italia 1225 M dari kedua orang tua bangsawan10. Ia mendapat gelar
“The Angelic Doctor”, karena banyak pikirannya, terutama dalam “SummaTheologia”
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya, pengetahuan
berbeda dengan kepercayaan. Pengetahuan didapat melalui indera dan diolah akal.
Namun, akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah
adikodrati. Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan
kepercayaan. Dalil-dalil akal ataufilsafat harus dikembangkan dalam upaya
memperkuat dalil-dalil agama dan mengabdi kepadaTuhan. Aquinas merupakan
theolog skolastik yang terbesar. Ia adalah muridAlbertus Magnus. Albertus
mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir
dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya
dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan
keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya bagi
iman Kristen. Pada tahun1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang
sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak
terbatas” (ipsum esse subsistens).Allah adalah “dzat yang tertinggi”,
yang mempunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak
bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya. Dunia
ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan
kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami
dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa
menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). “Tabiat
kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat,” demikian kata
Thomas Aquinas11.
9 Ahmad Sadali dan Mudzakir,Fil saf at …, h.
95.
1. 10. Ahmad Sadali dan Mudzakir,Fil saf at …, h.
95.
1. C. Masa Skolastik Akhir
(1300-1450 M.)
Masa Skolastik akhir ditandai dengan kemalasan
berpikir filsafati sehingga menyebabkanstagnasi (kemandegan)
pemikiran filsafat Scholastik Kristen.Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Nicolous
Cusanus (1401-1404 M.). Dari filsafatnya ia beranggapan bahwa Allah adalah
obyek sentral bagi intuisi manusia. Karena menurutnya dengan intuisi manusia
dapat mencapai yang terhingga, obyek tertinggi filsafat, dimana tidak ada
hal-hal yang berlawanan. Dalam diri Allah semua hal yang berlawanan mencapai
kesatuan. Semua makhluk berhingga berasal dari Allah pencipta, dan
segalanyaakan kembali pula pada pencipta-Nya12. Nicolous
Cusanus sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa Scholasti. Menurut
pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu : lewan indra,
akal, dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapat
pengetahuan tentang benda berjasad, yang sifatnya tak sempurna. Dengan akal
kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasarkan pada
sajian atau tangkapan indera. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan
yang lebih tinggi sebagaiamana dijelaskan pada paragraf sebelumnya.
Pada tahap akhir masa skolastik terdapat filosof yang
berbeda pandangan dengan Thomas Aquinas, yaitu William Occam
(1285-1349). Tulisan-tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan
teologi Kristen. Karenanya, ia tidak begitu disukai dan kemudian dipenjarakan
oleh Paus. Namun, ia berhasil meloloskan diri dan meminta suaka politik kepada
Kaisar Louis IV, sehingga ia terlibat konflik berkepanjangan dengan gereja dan
negara. William Occam merasa membela agama dengan menceraikan ilmu dari
teologi.Tuhan harus diterima atas dasar keimanan, bukan dengan pembuktian,
karena kepercayaan teologis tidak dapat didemonstrasikan.
C. MASA PERALIHAN
setelah abad pertengahan berakhir sampilah pada masa
peralihan yang diisi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Zaman
peralihan ini merupakan embrio masa modern. Masa peralihan ini ditandai dengan
munculnya renaissance, humanisme dan reformasi yang berlangsung antara abad
ke-14 hingga ke-16.
1. 1. Renaissance
Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini
merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia,
kemudian di Prancis, Spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar keseluruh Eropa.
Diantara tokoh-tokohnya adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, Machiavelli,
dan Giordano Bruno.
1. 12. Ahmad Sadali dan Mudzakir,Fil saf at …, h.
99.
1. 2. Humanisme
Humanisme pada mulanya dipakai sebagai suatu pendirian
dikalangan ahli pikir Renaissance yang mencurahkan perhatiannya terhadap
pengejaran kesusastraan Yunani dan Romawi, serta perikemanusiaan. Kemudian,
humanisme berubah fungsinya menjadi gerakan untuk kembali melepaskan ikatan
dari gereja dan berusaha menemukan kembali sastra Yunani dan Romawi. Diantara
para tokohnya adalah Boccaccio, Petrarcus, Lorenco Vallia, Erasmus, dan Thomas
Morre.
1. 3. Reformasi
Reformasi merupakan revolusi keagamaan di Eropa barat
pada abad ke-16. Refolusi tersebut dimulai dari gerakan terhadap perbaikan
keadaan gereja Katolik. Kemudian berkembang menjadi asas-asas Protestantisme.
Para tokohnya antara lain Jean Calvin dan Martin Luther.
Abad pertengahan disebut masa kelam bagi pemikiran
filsafat, kerena kebebasan berpikir manusia telah dipangkas dan didominasi oleh
dogma gereja. Tetapi, justru abad pertengahan menjadi titik balik bagi
munculnya cahaya baru pemikiran filsafat, yang ditandai dengan gerakan Renaisance yang
kembali melahirkan budaya berfikir ilmiah. Renaisance ini lah
yang menjadi cikal-bakal bagi munculnya pemikiran filsafat modern. Namun,
pemikiran filsafat modern dengan budaya berpikir ilmiah yang berujung pada
lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, juga memberikan karakteristik
negatif berupa menurunya kepercayaan atas dogma gereja, dan mulai tumbuh
masyarakat anti agama.
Simbol bagi perubahan zaman dari gelapnya abad
pertengahan menuju abad modern adalah terbuktinya teori Copernicus, yang juga
diperkuat oleh Galileo dan Keppler. Hal ini semakin menyudutkan posisi gereja
yang telah salah memberikan doktrin mati, bahwa bumi itu pusat tata surya,
sementara pada masa modern dapat dibuktikan bahwa mataharilah yang merupakan
pusat tata surya. Perubahan yang sangat mendasar bagi corak pemikiran pada abad
pertengahan dan modern adalah, para filsuf dan ilmuan modern berpikir
mengandalkan rasio, mereka bebas mengungkapkan argumen-argumen tanpa adanya
batasan dari otoritas gereja, sehingga filsafat dapat berkembang luas. Teori
dan argumen yang diungkapkan dimasa modern merupakan teori dan argumen terbuka
yang bisa menerima kritik, efaluasi, verifikasi, modifikasi ataupun
falsifikasi, bukan berupa dogma-dogma yang kaku dan tidak dapat diubah
sebagaimana yang diajarkan pada abad pertengahan oleh gereja.
Era modern ditandai dengan munculnya ilmu – ilmu
praktis, dengan ditemukannya alat-alat produksi berbasis mesin, juga listrik
dan mesin uap. Bahkan, ilmu teoritis-spekulatif hampir lumpuh dan
tergantikan oleh ilmu-ilmu praktis yang manfaatannya dapat dirasakan secara
langsung oleh manusia. Pentingnya ilmu praktis ini terkait dengan kebutuhan
logistik akan perang yang berlangsung pada waktu itu.
Sisi filosofis dan moralitas berubah drastis pada masa
modern. Masyarakat dogmatis dengan ciri filsafat skolastik telah berganti
menjadi masyarakat yang indifidualis dan rasional, yang lebih menekankan pada
prinsip dan nilai-nilai kedisiplinan, intelektualitas, moral, dan politik
konseptual. Akibatnya, karya-karya manusia modern semakin menakjubkan, terutama
dibidang seni, sastra dan teknologi. Lahirnya zaman modern tidak bisa lepas
dari kontribusi filsuf-filsuf seperti Descartes, Spinoza, Leibniz, John locke,
David Hume, Imanuel Kant, Berkeley, dan Hegel. Masing-masing filsuf tersebut
mempunyai corak pemikiran tersendiri dalam memandang realitas, yang dari
pemikiran mereka-lah filsafat pemikiran modern muncul dan berkembang pesat.
BAB II
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Filsafat barat abad petengahan (476-1492) dapat
dikatakan sebagai “abad gelap”
karena berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat
membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk
mengembangkan potensi dirinya. Masa abad pertengahan dibagi menjadi 2 (dua) masa yaitu
masa Patristik dan masa Skolastik. Aliran skolastik berkaitan dengan sekolah dan merupakan
corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan. Filsafat skolastik adalah filsafat yang
mempunyai corak semata-mata agama, filsafat yang mengabdi kepada teologi, atau filsafat
yang rasional memecahkan persolan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian,
kerohanian, baik buruk, filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan kodrat, akan dimasukkan
ke dalam bentuk sintesa yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal, filsafat Nasrani,
karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja. Dengan demikian Sebutan skolastik
mengungkapkan, bahwa ilmu pengetahuan abad pertengahan diusahakan oleh sekolah-
sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat pada tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah itu. Ahli
pikir skolastik antara lain, Augustinus, Santo Anselmus, Peter Abaelardus, Thomas Aquinas,
William Ockham. Setelah masa skolastik berakhir maka muncullah masa peralihan, yang mana pada masa ini diisi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Masa peralihan ini ditandai dengan munculnya renaissance, humanisme dan reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
karena berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat
membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk
mengembangkan potensi dirinya. Masa abad pertengahan dibagi menjadi 2 (dua) masa yaitu
masa Patristik dan masa Skolastik. Aliran skolastik berkaitan dengan sekolah dan merupakan
corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan. Filsafat skolastik adalah filsafat yang
mempunyai corak semata-mata agama, filsafat yang mengabdi kepada teologi, atau filsafat
yang rasional memecahkan persolan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian,
kerohanian, baik buruk, filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan kodrat, akan dimasukkan
ke dalam bentuk sintesa yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal, filsafat Nasrani,
karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja. Dengan demikian Sebutan skolastik
mengungkapkan, bahwa ilmu pengetahuan abad pertengahan diusahakan oleh sekolah-
sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat pada tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah itu. Ahli
pikir skolastik antara lain, Augustinus, Santo Anselmus, Peter Abaelardus, Thomas Aquinas,
William Ockham. Setelah masa skolastik berakhir maka muncullah masa peralihan, yang mana pada masa ini diisi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Masa peralihan ini ditandai dengan munculnya renaissance, humanisme dan reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
1. B. Saran dan Kritik
Sebagai manusia, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata
sempurna, nampaknya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya saran dan kritikan para pembaca makalah ini yang sifatnya membangun, demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, penulis sudah berusaha untuk
mempersembahkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang turut serta mendorong dan membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini
sempurna, nampaknya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya saran dan kritikan para pembaca makalah ini yang sifatnya membangun, demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, penulis sudah berusaha untuk
mempersembahkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang turut serta mendorong dan membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini
Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis berharap
agar makalah ini benar-benar
bermanfa’at. Semoga amal ibadah dan kerja keras kita senantiasa mendapatkan ridha,
ampunan dan pahala dari Allah SWT. Amiin.
bermanfa’at. Semoga amal ibadah dan kerja keras kita senantiasa mendapatkan ridha,
ampunan dan pahala dari Allah SWT. Amiin.
Comments
Post a Comment