ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN SELUMA


Nama    : SAYFULLAH
NIM       : 120430038
Jurusan : Ekonomi Pembangunan IV/A
 
 

 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN SELUMA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
ABSTRAK
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang potensial yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Seluma. Untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik, kelapa sawit membutuhkan pemanfaatan faktor-faktor produksi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Pengkajian dilaksanakan di Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma pada bulan Mei 2012. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan responden berjumlah 76 orang. Responden yang dipilih merupakan petani kelapa sawit yang telah menghasilkan (umur tanaman diatas 3 tahun). Penelitian dilaksanakan pada dua lokasi egroekosistem yaitu perkebunan kelapa sawit rakyat di lahan kering dan perkebunan kelapa sawit rakyat dilahan gambut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui informasi yang dihimpun dari responden menggunakan daftar pertanyaan yang disusun secara terstruktur (kuesioner) meliputi identitas responden, kelembagaan, kepemilikan lahan dan ternak, aksebilitas wilayah serta faktor produksi kelapa sawit. Sedangkan data skunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Instansi terkait. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas yang diolah dengan teknik analisis OLS (Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di Kabupaten Seluma adalah umur tanaman berpengaruh nyata positif sebesar 56,10%, curahan tenaga kerja berpengaruh nyata positif sebesar 46,30%, frekuensi pemupukan berpengaruh nyata positif sebesar 7,70% serta variabel dummy jenis lahan .
PENELITIAN
Dalam usaha pertanian, produksi diperoleh melalui suatu proses yang cukup panjang dan penuh resiko. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidaklah sama, tergatung pada jenis komoditas yang diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi pun turut sebagai penentu pencapaian produksi. Menurut Sasongko (2010) keberhasilan budidaya suatu jenis komoditas tergantung pada kultivar tanaman yang ditanam, agroekologi/lingkungan tempat tumbuh tempat melakukan budidaya tanaman dan pengelolaan yang dilakukan oleh petani/pengusaha tani. Menurut Daniel (2002) proses produksi baru bisa berjalan bila persyaratan yang dibutuhkan dapat dipenuhi, persyaratan ini lebih dikenal dengan faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari empat komponen yaitu tanah, modal, tenaga kerja dan skill atau manajemen. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lainnya. Kalau salah satu faktor tidak tersedia, maka poses produksi tidak akan berjalan, terutama tiga faktor tersebut diatas (Asnil dkk, 2010). Faktor-faktor produksi tersebut merupakan sesuatu yang mutlak harus tersedia yang akan lebih sempurna kalau syarat kecukupan pun dapat terpenuhi.
Kegiatan produksi merupakan kegiatan dalam lingkup yang agak sempit karena hanya membahas aspek mikro. Sehingga dalam mempelajari aspek ini, hubungan input produksi dan output produksi mendapatkan perhatian utama. Peranan input bukan hanya saja dapat dilihat dari segi macamnya atau tersedianya dalam waktu yang tepat, tetapi juga dapat ditinjau dari segi efisiensi penggunaannya.
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang perkembangannya cukup pesat dibandingkan dengan komoditas lain terutama terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Untuk seluruh Indonesia, pada tahun 1986 luas pertanaman kelapa sawit hanya sekitar 593.800 ha, semenjak tahun 2001 sampai 2006 perkembangan luas tanaman kelapa sawit cukup pesat yaitu: 4.713.000 (2001); 5.067.000 ha (2002); 5.239.000 ha (2003) 5.284.000 ha (2004); 5.454.000 ha (2005) dan 6.074.000 ha (2006) (Ditjen Perkebunan, 2007).
Kabupaten Seluma merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang memiliki potensi tanaman perkebunan. Usaha perkebunan di Kabupaten Seluma sebagian besar dilakukan oleh rumah tangga perkebunan rakyat dan sisanya oleh perusahaan pekebunan. Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan adalah kopi, karet dan kelapa sawit dengan total luas diperkirakan mencapai 65.802 hektar atau sebesar 94,65% dari total luas lahan perkebunan rakyat diKabupaten Seluma. Pada tahun 2010 luas lahan tanaman kelapa sawit mencapai 31.174 hektar atau 44,84%, luas tanaman karet.             Kata Kunci : faktor produksi, mempengaruhi, kelapa sawit 

Comments

Popular posts from this blog

Pengambil Harga (Price Taker) Dan Penentu Harga (Price Maker)

makalah sektor pertanian daerah pedesaan

Biaya Sosial dan Permasalahannya dalam Pengelolaan SDA