makalah Adam Smith


Pemikiran Adam Smith

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

               Manusia dilahirkan dengan segala kebutuhan. Pada awal kebutuhan manusia masih bersifat sederhana. Namun, dengan semakin berkembangnya peradaban manusia maka semakin banyak dan semakin bervariasinya kebutuhan manusia itu sendiri. Sehingga menyebabkan ketidak seimbangan antara kebutuhan yang selalu meningkat dengan sumber daya alam yang ada.
               Dengan berkembangnya kebutuhan hidup manusia yang tidak seimbang, maka para pakar ekonomi pun mulai memecahkan masalah-masalah yang dialami oleh mansyarakat. Para ekonomi mulai membuat teori-teori ataupun pemikiran-pemikiran yang lebih cermerlang dalam mengatasi perkembangan ekonomi.
         Dari semua teori-teori para pakar ekonomi tidak semuanya mampu mengatasi permasalahan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, tidak semua persoalan didunia ini hanya persoalan ekonomi. Namun, dapat kita amati bahwa persoalan seperti persoalan ideologi, politik, sosial, budaya, agama, keamanan dan sebagainya ternyata berawal dari ekonomi juga. Dengan demikian dalam makalah kali ini, kami berusaha membahas bagaimana pandangan serta teori Adam Smith dalam menghadapi permasalahan ekonomi yang muncul.
1.2 Pokok Pembahasan
1.      Latar belakang Adam Smith
2.      Pendidikan
3.      Teori dan pandangan-pandangan
4.      Karya Adam Smith
5.      Pengaruh pandangan Adam Smith
1.3 Tujuan Pembelajaran
            Tujuan pembelajaran ini dilakukan semata-mata untuk mempelajari dan menambah wawasan dalam memahami pemikiran-pemikiran para ekonom dunia. Selain itu untuk membandingkan pemikiran ekonomi masa lalu dengan masa sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Kehidupan Adam Smith
John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebasdan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.
Kemakmuran negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya teori moral sentiment, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan, kritik atau bentuk Kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena Kapitalisme Laissez-Faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus simpati kepada seseorang.
Ada beberapa kontrofersi tentang keaslian kemakmuran negara Smith, beberapa orang menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa kepada kerja pemikir seperti David Hume dan Baron De Montesquieu. Dan banyak teori-teori Smith hanya menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan bebas yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun, begitu buku ini mengorganisasikan pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam bidangnya sekarang ini.
Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi ”Laissez-Faire” yang megumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan atau negara. Teori ini sampai pada  proto-industrirelisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan danya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai ” Bapak Ekonomi”.
George Washington adalah bapak bagi sebuah bangsa baru, sedangkan  Adam Smith adalah bapak bagi ilmu baru, yakni ilmu kemakmuran. Ekonomi besar bagi Inggris Alfred Marshall menamakan ekonomi sebagai studi tentang ”Usaha biasa dalam kehidupan”. Adam Smith juga punya nama biasa. Nama pertamanya diambil dari Bible, Adam, yang berarti ”dari bnyak”, dan nama belakangnya, Smith, berarti ’orang yang bekerja’. Smith nama keluarga yang paling umum di Great Britain. Bahkan, ayah Adam Smith juga bernama Adam Smith. Demikian pula dengnan pengasuh dan sepupunya.

2.2 Pendidikan Adam Smith

            Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar  filosofi moral dabawah “Si Orang yang tidak boleh dilupakan” (sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan  kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugrahkan Snell Exebition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakana , “ Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya”, dan dia meninggalkan Universitas itu pada tahun 1746. Dalam buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar  pada intruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di  Skotlandia. Komentarnya ditunjukkan pada orang-orang yang dianugrhi kekayaan  dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor tidak  berdasarkan pada kemampuan mereka  untuk menarik murid, dan  pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru Men of Letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari menti di Church of England.

Karir di Edinburgh dan Glasgow

            Tahun 1748 Smith memulai menguliahkan umum di Edinburch dibawah bimbingan Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan Belles-Letteers, tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari ‘ Kemajuan dari kesejahteraan’, dan nantinya, di pertengahan atau akhir abad 20, dimana dia pertama kalinya mengemukakan filosofi ekonomi dari “Sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan dari kebebasan alamiah” dimana dia menyatakan  hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya “The Wealth of  Nations”.  Pda sekitar Tahun 1750 dia bertemu filusuf David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalm detil dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, dan ekonomi, dan agama menandakan bahwa mereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan di banding orang lain yang mana akan memerankan peraan penting selama pencerahan di Skotlandia. Dia merutinkan  The Poker Clib dari Edinburgh.
            Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasglow, dipindahkan pada tahun 1752 ke dewan filososfi moral Glasglow, pernah ditinggali gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup Etika, Retorika, Jurispundens, politik ekonomi, dan “ Polisi dan Kuntungan”. Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari sentimen moral, memasukkan sebagian kuliahnya di Glasgow. Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komunikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton (itu sang individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisisnya pada evolusi bahas terkadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh peneliti yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo. Dalam karyanya  berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa Kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada ”Kepentingan Moral”, juga tidak seperti Hume pada Utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.
Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit  pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan  sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan, dan membentuk apa yang scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikan sebagai bagian dari daftar Wealth of Nations yang bertanggal sekitar 1763. karya Cannan muncul sebagai kuliah dalam kedilan, polisi, pajak dan senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai kuliah dalam Jirispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.

Tur Perancis

Pada 1762 senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel Doktor Hukum Smith. Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan dari Charles Townshend (yang dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak tirinya, Duke of Buccleuch. Smith akhirnya pensiun dari keprofessorannya dan dari 1764-66 berkelana bersama muridnya, kebanyakan di Perancis, dimana dia datang untuk menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D’Alembert, Andre Morrelet, Helvetius dan, khususnya, Frangois Quesnay, kepala dari Sekolah Psiokrat yang karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi. Dalam perjalanan pulangnyake Kirkaldy Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia mendedikasikan kebanyakan sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The Wealth of Nations, yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik dan membuat sang pengarang terkenal.

Tahun-Tahun Akhir

Tahun 1778 Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagai komisioner untuk cukai di Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah satu pendiri Royal Society of Edinburgh dan dari tahun 1787 sampai 1789 dia mendaat posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow. Dia meninggal di edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan di Canogatw Kirkyard.
Eksekutor literatur Smith ialah dua orang teman lama dari akademi dunia Skotlandia, fisikawan dan kimiawanJoseph Black, dan geolog pionir James Huton. Smith meninggalakan banyak catatan dan material yang tidak dipublikasikan, tetapi memberi instruksi untuk menghancurkan apapun yang tidak pantas dipublikasikan. Dia menyebut History of Astronomy cocok, dan muncul pada tahun 1795, bersama material lain, sebagai Essay on Philoshopical Objects. Pengikut kontemporer Adam Smith termasuk John Millar

2.3 Teori dan Pandangan-Pandangan

Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain dari apa yang bisa dideduksi dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua paper pribadinya sudah dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan sepertinya mempertahankan hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang dari Perancis dan mendahului kematian Smith hanya 6 tahun berselang. Kesaksian kontemporer menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi intelektual yang dermawan dan ramah, kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan yang berulang tentang pidato dan memberi senyuman yang “ramah tanpa ekspresi.” Kesabarannya disebut memiliki nilai penting dalam pekerjaannya sebagai administrasi Glasgow. Setelah kematiannya ditemukan bahwa sebagian besar pendapatannya disumbangkan secara rahasia olehnya.
Telah terjadi beberapa debat terhadap pandangan relijius dari Adam Smith. Ayahnya memiliki ketertarikan besar pada Kekristenan dan merupakan sayap moderat dari Gereja Skotlandia (Gereja nasional di Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke Inggris untuk meniti karir didalam Gereja Inggris pernyataan ini kontroversial dan bergantung pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan dipercaya kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis.
Ekonom Ronald Coase, bagaimanpun, telah menantang pandangan kalau Smith merupakan seorang Deist, menyatakan bahwa, ketika Smith mungkin dihubungkan sebagai “Arsitek Besar Alam Semesta“, sarjana lain telah “jauh melebih-lebihkan perluasan sampai dimana Adam Smith telah memasuki sebuah keyakinan dalam sebuah Tuhan Pribadi”. Dia mendasari analisa ini dari sebuah remark dalam The Wealth of Nationsdimana Smith menulis kalau keingintahuan umat manusia tentang “fenomena luarbiasa dari alam” seperti generasi kehidupan, pertumbuhan dan kematian dari tanaman dan binatang telah membuat manusia untuk “memasukkannya dalam akal sehat mereka”. Coase mencatat observasi Smith dimana : “Takhayul pertama-tama ditunjukkan untuk memenuhi keingintahuan, dengan menghubungkan semua penampakan menakjubkan pada agensi tentang Tuhan”. Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak bertentangan dengan Deisme, sebuah sistem kepercayaan yang memegang ide sekptis tentang Tuhan pribadi.
            Adam Smith bukanlah manusia sempurna. Di bab-bab selanjutnya, kita akan mengulas  dan mengubah teori nilai kerjanya yang kasar, kritiknya terhadap pemilik tanah, perbedaaan aneh yang dibuatnya antara tenaga kerja “produktif” dan “tak produktif” dan kegagalannya untuk mengenali prinsip fundamental utilitas marginal subjektif dalam teori harga. Adam Smith di hormati karena membela perdagangan bebas dan pasar bebas, karena perdagangan “kebebasab alamiahnya” dan pendapatnya tentang sistem usaha bebas yang kompetitif yang mengatur diri sendiri dan pemerintahan yang terbatas.
            Adam Smith, putra dari pencerahan Skotlandia, berpandangan optimis tentang masa depan dunia. Fokus utamanya di dalam karya besar ekonominya adalah ”peningkatan” individu melalui ”kesederhanaan dan perilaku yang baik”, manabung dan berinvestasi, perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan pembentukan kapital, dan teknologi baru.
Teori Klasik Adam Smith

            Aliran aau mazhab yang dikembangkan oleh Adam Smith disebut mazhab Klasik sebab gagasan-gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah banyak dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonom jauh sebelumnya. Misalnya paham individualisme, yang tidak jauh berbeda dengan paham Hedonisme, begitu juga pendapatmya agar pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam perekonomian (Laissez Faire, Laissez Passer). Pembahasan lebih banyak bersifat Mikro, dengan penekanan pada penetuan harga. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deduktif, yang digabung dengan penjelasan Historis.
            Selama menghabiskan waktu 12 tahun untuk menulis bukunya, Smith yakin bahwa dirinya telah menemukan jenis ekonomi yang benar untuk menciptakan “kemakmuran universal”. Dia menamakan modelnya itu sebagai ‘sistem kebebasan alamiah”. Dewasa ini pakar ekonom menyebutnya “model klasik”. Model Smith diilhami oleh Sir Isaac Newton. Model sains alam Newton sangat dikagumi  oleh Smith karena dianggapnya bersifat universal dan harmonis.
            Tujuan menulis The Wealth of  Nations bukan sekedar untuk mendidik, tetapi juga untuk membujuk. Saat itu di Inggris dan Eropa pada umumnya tidak banyak terjadi kemajuan karena adanya sistenm yang kuat dinamakan  merkantilis. Salah satu tujuan utama Adam Smith menulis The Wealth of  Nations adalah untuk mendobrak pandanngan konvensional yang dianut oleh kaum merkantilis, yang menguasai perdagangan dan kekuasaan politik pada masa itu. Ia ingin mengganti sistem itu dengan sitem yang menghasilkan kekayaan dan pertumbuhan yang nyata, dan karena itu dapat memebawa Inggris dan seluruh dunia menuju ke upaya “perbaikan” terhadap nasib orang-orang awam.
Smith menganalisis dan memulai  buku besarnya dengan sebuah diskusi tentang bagaimana kekayaan dan kemakmuran diciptakan melalui kapitalisme pasar bebas. Dia menggarisbawahi  tiga karakteristik dari sistem atau model klasik ini.
1.      Kebebasan (freedom) : hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja, dan kapital.
2.      Kepentingan diri (self-interest) : hak seseorang intuk melakukan usaha sendiri dan membantu kepentingan diri orang lain.
3.      Persaingan (competition) ; hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa.
Smith mengatakan bahwa ketiga unsur itu aakan menghasilka ”harmoni alamiah” dari kepentingan antara buruh, pemilik tanah dan kapitalis.
            Kepentingan diri dari jutaan orang akan menghasilkan masyarakat yang stabil dan makmur tanpa perlu diarahkan oleg negra secara terpusat. Doktrin tentang kepentingan diri ini sering disebut ”invisible hand’ (tangan gaib). Ringkasnya, model ekonomi klasik yang di kembangkan oleh Smith, dan didukung oleh murid-muridnya dari generasi ke generasi, terdiri dari empat prinsip umum:
1.      Penghematan, kerjakeras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap orang lain adalah kebijakan dan karena itu harus didukung.
2.      Pemerintahan harus membatasi kegiatannya pada pengaturan keadilan, memperkuat hak milik privat, dan mempertahankan Negara dari serangan asing.
3.      Dibidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan laissez faire nonintervensi (perdagangan bebas, pajak rendah,birokrasi minimal, dan sebagainya).
4.      Standar klasik emas/perak akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil di mana ekonomi bisa berkembang.


Daya Tarik Merkantilisme
            Merkantilis percaya bahwa ekonomi dunia adalah stagnan dan kekayaannya tetap, sehingga satu bangsa henya bisa berkembang dengan mengorbankan  negara lain. Konsekuensinya, mereka menciptakan monopoli yang disahkan oleh pemerintah di dalam negeri dan mendukung kebijakan kolonialisme, mengirimkan agen-agen dan pasukan ke negeri-negeri lain lain miskin untuk mengeruk emas dan komoditas berharga lainya.
            Menurut sistem merkantilis yang sudah mapan, kekayaan hanya terdiri dari unag, yang waktu itu berarti emas dan perak. Tujuan utama dari setiap bangsa adalah mengumpulkan emas dan perak secara agresif dan menghalalkan segala cara untuk melakukannya. Dalam The Wealth of  Nations Smith mengatakan “ Persoalan utama yang selalu kita jumpai adalah mengupulkan uang”.
            Kedua, kaum merkantilis berusaha melakukan perdagangan yang seimbang, yang berarti bahwa simpanana emas dan perak harus selau tetap,tidak boleh berkurang. Bagaimana caranya? “memperbesar ekspor dan mengurangi impor adalah dua alat utama yanng dipakai sistem merkantilis untuk memperkaya negara,”tulis Adam Smith. Smith dengan hatu-hati menjelaskan aturan-aturan tarie yang tinggi,kewajiban, kuota,dan aturan-aturan lainya yang ditinjau untuk membatasi perdagangan , produksi, dan akhirnya membatasi  standar hidup.
Smith menentang pembatasan perdagangan

            Menurut Smith, kebijakan merkantilis hanya menghasilkan kemakmuran dan keuntungan bagi produsen dan pemegang monopoli saja. Karena merkantilisme tidak menguntungkan konsumen, maka merkantilisme bersifat anti pertumbuhan dan dangkal.”Dalam sistem merkantilis, kepentingan konsumen selalu dikorbankan demi kepentingan produsen”.
            Smith mengatakan bahwa hambatan perdagangan akan megurangi kemampuan kedua negara untuk berproduksi dan karenya hambatan itu harus dihilangkan. Dengan memperluas perdagangan antara Inggris dan Prancis, misalnya, maka kedua negara itu akan mendapatkan keuntungan. ” Jika suatu negara asing bisa memberi kita komoditas yang lebih murah ketimbang jika kita membuatnya sendiri, maka kita lebih baik membelinya”.

Terungkapnya sumber kemakmuran rill

            The Wealth of  Nations bukan hanya sebuah risalah tentang perdagangan bebas, tetapi juga gagasan tentang kemakmuran. Sang Profesor Skotlandia ini mengajukan argumen yang kuat, yakni produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka “kemakmuran negara”, Dengan kata lain sumber kemakmuran bukan pengumpulan emas dan perak dengan mengorbankan negara lain. Dia mengataka, “Kemakmuran sebuah bangsa bukan hanya berasal dari emas dan peraknya, tetapi juga dari tanahnya, gedung-gedungnya, dan segala macam barang-barang yang dapat dikonsumsi”. Pada tahun 1763 dia mengatakan, “kemakmuran sebuah negara terjadi jika semua kebutuhan dan fasilitas untuk hidup tersedia denngan harga murah”. Dia menanyakan apa yang dapat dihasilkan  “peningkatan terbesar dalam kekuatan produktif  para buruh?” Keseimbangan perdagangan? emas dan perak yang lebih banyak?.
            Yang benar adalah teknik manajemen yang baik, yakni ”pembagian kerja”. Dalam salah satu contohnya yang terkenal, Smith mendeskripsikan secara rinci  pekerjaan di pabrik peniti, di mana buruh dibagi tugasnya menjadi delapan tugas yang berbeda untuk memaksimalkan output peniti. Dengan memperluas pasar melalui  perdagangan dunia maka spesialisasi dan pembagian kerja juga biasa berkembang. Melalui peningkatan produktivitas, penghematan dan kerja keras, output dunia akan biasa ditingkatkan. Oleh karena itu, kemakmuran bukan kuantitas tetap, dan semua negara bisa bertambah kaya tanpa mengorbankan negara lain.
Smith Menemukan Kunci Pembuka Kemakmuran
            Beri kebebasan ekonomi kepada rakyat! sepanjang The Wealth of  Nations Smith mendukung prinsip “kebebasan alamiah”, kebebasan orang untuk melakukan apa yang diinginkannya tanpa campur tangan Negara lain. Ini berarti kebebasab aliran perpindahan tenaga kerja, modal,uang dan barang. Lebih  jauh, kata Smit, kebebasab ekonomi bukan hanya akan menghasikan kehidupan material yang lebih baik, tetapi juga merupak hak asasi manusia. Menurut Smith: ” Melaranng  banyak orang melakukan apa-apa yang biasa mereka lakukan dalam bidang produksi, atau melaranng orang-orang menggunakan modal dan industri dengan cara yang mereka nilai paling menguntungkan bagi mereka sendiri, adalah sebuah pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia yang paling luhur”.
            Ada unsur dari kebebasan ekonomi yang baru ini? menurut Smith, kebebasan alamiah terdiri dari hak untuk membeli barang dari man saja, termasuk produk asing, tanpa pembatasan tarif atau kuota impor. Didalamnya juga terdapt hak orang untuk mencari pekerjaan diman pun dia kehendaki. Smith mengecam keras kebijakan Eropa di abad 18 di mana buruh harus mendapatkan izin dari pemerintah (melalui sertifikasi) untuk pindah dari satu kota kr kota yang lainya, bahkan dalam satu negara.
            Kebebasan alamiah juga mencakup hak untuk mendapatkan upah sesuai kamampuan pasar. Smith menentang usaha negara untuk mengatur dan menaikkan upah secara artifisial. Kebebasan alamiah mencakup hak untuk menabung, berinvestasi, dan mengumpulkan modal tanpa pembatasan pemerintah- ini merupakan kunci penting bagi prtumbuhan ekonomi.
            George Stigler menyebut model usaha persaingan  bebas ala Smith sebagai ”mahkota pertama” dari The Wealth of  Nations dan ”proposisi substansif paling penting dalam semua ilmu ekonomi”. Dia mengatakan  ”Smith telah meraih satu kemenangan penting : dia memasukkan analisis sistematis atas perilaku individu yang mengejar kepentingan mereka dalam kondisi persaingan ke dalam pusat ilmu ekonomi”. Ringkasannya, sebuah sistem ekonomi yang mengizinkan pria dan wanita mengejar kepentingan masing-masing di dalam kondisi ”kebebasan alamiah” dan persaingan akan menjadi sebuah sistem ekonomi yang bisa mengatur diri sendiri dan makmur.
            Para Kritikus mengkhawatirkan bahwa  usulan Smith untuk kebebasan ini juga akan memberikan pembenaran untuk keserakahan dan kecurangan, bahkan memicu ”pergolakan sosial, perusakan lingkungan, dan menyalahgunakan kekuasaan”. Sesungguhnya, masyarakat ideal yang dibayangkan Smith adalah masyarakat yang dipenuhi oleh nilai kebaikan, kedermawanan, dan hukum sipil yang melarang praktik  bisnis yang curang dan tidak adil. ” Pengamat netral” ala Smith merefleksikan standar dan penilaian moral dari masyarakat. Iklim moral yang baik dan sistem hukum yang kuat akan bermanfaat bagi pertimbuhan ekonomi. Smith mendukung intitusi sosial-pasa, komunitas agama, dan hukum-untuk memperkuat kontrol diri, disiplin diri, dan kedermawanan.
Problem Adam Smith: Simpati Versus Kepentingan Diri
            Dalam karangannya yang terbit pada 1759, The Wealth of  Nations, Adam Smith menulis bahwa ”simpati” adalah kekuatan penggerek di balik masyarakat yang makmur dan dermawan. Dalam karya  berikutnya, The Wealth of  Nations, ”kepentingan diri” menjadi matif primernya.
            Filsuf Skotlandia ini percaya bahwa manusia akan dimotivasi oleh baik itu kepentingan diri maupun kedermawanan. Tetapi ekonomi pasar yang kompleks, di mana individu berada jauh dari keluarga dan sahabat terdekatnya, kepentingan diri akan semakin kuat. Smith tidak menyetujui keserakahan yang tak terkendali, tetapi dia mendukung control diri. Dia percaya bahwa masyarakat komersial yang bebas akan melunakkan nafsu serakah dan mencegah munculnya rimba Hobbesian, sebuah tema yang di tulis oleh Montesquieu dan oleh Senior Nassau.

Bagaimana Monopoli Bisa Merusak Pasar
            Smith mengatakan bahwa persaingan sangat penting untuk mengubah kepentingan diri menjadi tindakan kedermawanan di dalam masyarakat. Dia lebih menyukai : “harga natural, atau harga persaingan bebas” yang lebih murah ketimbang harga kekuatan monopoli yang tinggi dan menolak pemberian “privilese eksekutif” bagi  perusahaan dagang tertentu (seperti East Indian Company). Smith sangat menentang “kesenangan kotor” dan “semangat monopoli yang  jahat’ yang bisa dilakukan pengusaha yang memperoleh keistimewaan.
            Menurut Smith, kekuatan monopoli menciptakan suatu masyarakat politik, yang penuh tingkah leku menjilat, memperbudak, dan menipu. Monopoli menciptakan laba secara mudah dan cepat dan konsumsi yang sia-sia.
            Sebagai salah satu proponen pencerahan Skotlandia dan pendukung kebebasab alamiah, Adam Smith sangat percaya  kepada pemerintahan yang hemat tetapi kuat. Dia menulis tiga tujuan pemerintahan : “Tujuannya adalah mengangkat Negara dari barbarisme rendah menuju tingkat kemakmuran tertinggi tetapi dengan cara damai, pajak ringan dan engan administrasi yang adil dan toleran”.
            Smith membela anggaran berimbang dan menentang utang publik yang besar. Dia mendukung privatisasi, penjualan ”tanah-tanah raja” sebagai cara untuk menaikkan pendapatan dan menabur benih kemakmuran. Dia mendukung campur tangan pemerintah secara minimal dalam kehidupan privat dan aktivitas ekonomi warga Negara, dan ia mengatakan bahwa mengakhiri perang tidak akan menghasilkan pengangguran besar-besaran.

Hakikat Manusia Serakah

            Kenyatan bahwa manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oleh pemikir-pemikir masa Yunani Kuno, terutama oleh Plato. Pemikiran yang sama dilontarkan Bernard Mandeville (1670-1733) dalam bukunya yang telah menjadi klasik: The Fable of the Bees tahun 1714. Smith, seperti halnya Mandellive, juga percaya pada hakikatnya manusia rakus, egoistis, selalu ingin mementingkan diri sendiri. Smith, berpendapat bahwa sikap egoistis manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas. Menurut penjelasannya lebih lanjut, tiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang (artinya serakah), tidak akan pernah menaikkan harga diatas tingkat harga pasar. Menurut Smith lebih lanjut, tindak tanduk manusia pada umunya didasarkan pada kepentingan diri sendiri, bukan belas kasihan dan juga bukan perikemanusiaan.

Mekanisme Pasar Bebas

            Smith sangat mendukung motto Laissez faire-laissez passer, yang menghendaki campur tangan pemerintah seminmal mungkin dalam perekonomian. Paham ini, sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, berawal dari pendapat Francis Quesnay (dari aliran fisiokrat). Mempertegas apa yang pernah disampaikan oleh kaum fisiokrat tersebut, Smith menghendaki agar pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan sejarah perekonomian berjalan dengan wajar tanpa campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu tangan yang tak kentara yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah keseimbangan. Jika banyak campur tangan pemerintah, menurut Smith, justru pasar mengalami distorsi, yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan dan ketidakseimbangan.
Teori Nilai (Value Theory)

            Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar atau harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang diperlukan ntuk mengasilkan barang tersebut.
Perbedaan dalam tenaga kerja yang dicurahkan dalam menghasilkan barang digunakan Smith untuk mematok harga. Misalnya, jika dalam waktu dua jam seseorang rat-rata bisa menangkap seekor berang-berang, dan dalam waktu yang sama bisa digunakan untuk menangkap dua ekor rusa, maka harga berang-berang harus dua kali lipat harga rusa. Harga seperti ini yang disebut Smith sebagai harga alami (natural price), yang dalam zaman modern sekarang disebut harga kesimbangan jangka panjang.

Teori Pembagian Kerja

            Dalam tulisan-tulisannya, Smith cukup banyak memberikan perhatian pada produktivitas tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya yang cukup mendalam, Smith mengambil kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui apa yang disebutnya pembagian kerja (division of labor). Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, dimana orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.
            Adanya spesialisasi berarti tiap orang tidak perlu menghasilkan tiap barang yang dibutuhkan secara sndiri-sendiri, tetapi hanya mengahasilkan satu jenis barang saja. Kelebihan barang atas kebutuhan senidiri, diperlukan (diperdagangkan) di pasar.



Teori Akumulasi Kapital

Karena Smith menganggap pentingnya arti akumulasi kapital bagi pengembangan ekonomi, maka sistem ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran Smith selain sering disebut sistem liberal (karena memberikan keleluasaan yang besar bagi tiap individu untuk bertindak dalam perekonomian), juga sering disebut sistem ekonomi kapitalisme (karena sangat menekankan arti akumulasi kapital dalam pembangunan ekonomi.

2.4 Karya Adam Smith

            Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik melawan Merkantilisme (teori dimana cadangan besar darilogam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776, ada kesadaran kuat untuk Perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
The Wealth of Nations juga menolak pertanyaan psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan prioritas tinggi, dan pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan segnifikan pada produksi. Smith  memakai contoh dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa membuat dua puluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi menjadi delapanbelas  langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan, mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari. Nations sangat sukses dan faktanya, hal ini  mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan ekonomi lebih muda, seperti Thomas Malhtus dan David Ricard, fokus dalam memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi klasik. Baik ekonomi modern dan secara terpisah, ekonomi marxisan bergantung sekali pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam overpopulasi, sedangkan Ricard percaya pada  ”Hukum besi upah” – dimana ledakan populasi bisa mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarangh ini.
Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau atau tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh ” Tangan-tangan tak terlihat” ( Sebuah imej yang dipakai Smith dalam Teory of  Moral Sentiments, tetapi pertamakali dipakai dalam esai miliknya,”Sejarah Astronomi”). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang  membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang masuk ke pasar, kompetisi yang meningkat diantaranya para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik dimana harga produksinya, harga natural. Bahkan jika keuntungan sampai kosong pada ”Harga natural”, maka akan ada insentif untuk memproduksi barang dan jasa, dan semua ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh pemilik, juga dimasukkan dalam harga barang jual. Jika harga jatuh di bawah keuntungan kosong, produsen akan keluar dari pasar, jika mereka berada diatas keuntungan kosong, produsen akan masuk ke pasar. Smith percaya kalu motif manusia sering kali egois dan tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, dimana tetap membangun dalamn insentif untuk bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia cemas akan pesimis dan melawan formasi monopoli.
Smith dengan keras menyerang pembatasan antik oleh pemerintah dimana dia pikir batasan tersebut memundurkan ekspansi industri. Faktanya, dia menyerang hampir semua bentuk intervensi pemerintah dalam proses ekonomi, termasuk tarif, berpendapat bahwa hal tersebut membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka panjang. Teori ini kemudian dikenal dengan “Laissez-Faire”, yang berarti “biarkan mereka lakukan”, mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun berikutnya, khususnya selama abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada pemerintahan. Smith menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin, sistem institusional yang tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan pasukan berdiri.)
Kutipan favorit lain, yang biasanya digunakan oleh ekonom, juga dari The Wealth of Nations adalah :
Orang-orang dari perdagangan yang sama terkadang bertemu bersama, bahkan untuk bersenang-senang dan perpisahan, tetapi percakapannya akan berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk menaikkan harga. Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan seperti ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan konsisten dengan kebebasan dan keadilan. Tetapi dengan hukum tidak bisa menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama untuk terkadang bertemu bersama,itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi pertemuan seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan.
Herbert Stein, dalam artikel yang sering dikutip, “Adam Smith tidak memakai dasi Adam Smith,” menulis kalau masyarakat yang memakai dasi Adam Smith melakukannya “untuk membuat pernyataan dari kesungguhan mereka ke ide atas pasar bebas dan pemerintahan yang terbatas. Apa yang keluar di Wofn, bagaimanapun merupakan satu panutan mereka yang tidak murni atau mendoktrin idenya. Dia memandang intervensi pemerintah dalam pasar dengan sikap skeptis yang tinggi. Dia peduli dengan eksposisinya dari kebaikan pasar bebas dimana kontribusi utamanya kepada kebijakan, dan tujuan untuk analisa ekonominya dikembangkan”.
            Belum juga dia bersiap-siap atau mengajukan kualifikasi kebijakan tersebut dalam kasus tertentu dimana dia menilai bahwa efek jaring mereka akan mennguntungkan dan tidak akan merusak apa yang pada pasarnya berkarakter bebas dalam sistem (Tulis Stein), ”Dia tidak mrmakai dasi leher Adam Smith”. Dalam bacaaan Stein, The Wealth of Nations bisa memberikan penjelasan masuk akal pada administrasi pangan dan obat-obatan, Komisi keamanan produk konsumen, Kelebihan dari kewenangan kesehatan pekerja, Enviromentalism, dan ”Pajak Diskriminasi untuk mengurangi kebiasaan tidak penting dan bermewah-mewah”.
            Adam Smith menulis sebuah buku untuk membantu kesejahteraan kaum pekerja biasa. Dalam magnum opus-nya ini dia meyakinkan pembacanya bahwa model untuk kesuksesan ekonomi yang di kemukakannya akan menghasilkan ”kekayaan  universal yang akan sampai ke golongan rakyat yang paling bawah sekalipun”. Dia lebih bersimpati pada rakyat biasa yang ditindas dan di eksploitasi selama berabad-abad. Kini mereka akan di bebaskan dari pekerjaan selama enam belas jam, upah yang minim, dan meraih kesempatan hidup lebih dari 40 tahun.
2.5 Pengaruh Pandangan Adam Smith
            Pengaruh pandangan dan pemikiran Adam Smith sangat luas. Dapat dikatakan bahwa hampir semua pembahasan di bedang ekonomi dikaitkan dengan hampir semua pembahasan di bidang ekonomi dikaitkan dengan pandangan Smith.
            Sebagai contoh, individualisme dan materialisme tidak murni ajaran Smith. Jika ditelusuri ke belakang, paham individulisme sebelumnya berasal dari paham hedonisme, yang sudah dikembangkan oleh pemikir-pemikir ekonomi dari masa Yunani Kuno. Paham hedonisme dirumuskan pertama kali oleh pemikir Yunani Kuno Aristippus, dan disempurnakan oleh Epicurus.
            Paham materialisme oleh pemikir-pemikir ekonomi klasik disebarluaskan, dan ternyata kemudian ikut dianut oleh banyak orang di bnyak negara. Paham materialisme dan individualisme sukar dibendung, bahkan oleh kekuasaan gereja sekalipun. Karena perbedaan diatas, tidak heran kalau pada mulanya kekuasaan gereja ingin membendung ajaran materialisme yang lebih memperhatikan kebahagiaan di bumi ini.
            Sistem ekonomi pasar tidak membutuhkan perencanaan dan pengawasan dari pihak mana pun. Orang sering keliru menganggap bahwa sistem ekonomi liberal yang didasarkan pada paham individualisme ini akan mengakibatkan terganggunya harmoni sosial. Tetap Smith justru berpandangan sebaliknya. Menurut Smith, walau tiap orang didorong untuk mengejar kepentingan masing-masing, adanya persaingan bebas akan menjamin bahwa masyarakat secara keseluruhan akan menerima benefit. Dalam doktrin perekonomian liberal harmoni sosial justru bisa timbul dari konflik individu-individu.
            Dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa paham individualisme Smith tidak sama dengan egoisme. Kedua sifat tersebut mamang sama-sama mementingkan diri sendiri. Akan tetapi implikasi kedua paham tersebut sangat berbeda dikaitkan dengan perhatian terhadap orang atau kelompok masyarakat lain. Kalau dalam egoisme orang mementingkan orang lain, dalam individualisme orang yang mementingkan diri sendiri memaksanya untuk ikut memperhatikan (considerant) terhadap kepentingan orang lain.
            Lebih jelas, memperhatikan kepntingan pribadi dalam paham individualisme tidak harus menyebabkan tidak harus menyebabkan berkurangnya perhatian terhadap kepentingan orang lain. Sebagaimana pernah diucapkan oleh J.S. Mill, salah seorang tokoh klasik lainnya yang berjasa membuat ilmu ekonomi yang selama ini diejek sebagai dismal science: “Orang bisa saja bersaing di sektor ekonomi dan bersifat sosial di bidang  distribusi pendapatan”.
            Sistem ekonomi pasar berdasarkan persaingan sempurna yang dikembangkan oleh Smith oleh banyak pakar seringkali diakui sebagai organisasi masyarakat terbaik yang mungkin dikembangkan. Hal ini terbukti dimana jumlah negara yang menganut sistem pasar ini makin lama makin banyak saja dari tahun ke tahun. Sebagaimana diketahui, sistem perekonomian liberal yang lebih mengandalkan mekanisme pasar dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi pada awalnya dikembangkan dan dipraktekkan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
            Negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar terbukti menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sedang negara-negara yang mengabaikan kekuatan mekanisme pasar dalam mengalokasikan sumberdaya dan mendistribusikan barang dan jasa tertatih-tatih dalam melaksanakan pembangunan. Semua bukti tersebut terlalu keras untuk menyangkal bahwa sistem perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar jauh lebih unggul dibanding sistem ekonomi kemasyarakatan lainnya. Semua itu tidak lepas dari jasa seorang pemikir ekonomi klasik Adam Smith.
            Dukungan Smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran baru di kalangan generasi yang kemudian. Sebagian besar negeri di seluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa diikatkan dipengaruhi oleh karya Adam Smith. The Wealth of  Nations adalah dokumen ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak politik mausia.
            Magnum opus Smith ini telah mendapt pengakuan hampir di seluruh dunia. H.L. Mencken menyatakan, ” Tak ada lagi buku yang lebih memikat dalam bahas inggris”. Sejarawan Arnold Toynbee menegaskan bahwa ” The Wealth of  Nations dan mesin uap telah meghancurkan dunia lama dan menciptakan dunia baru ”.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas Adam Smith menggarisbawahi  tiga karakteristik dari sistem atau model klasik ini:
1.      Kebebasan (freedom) : hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan) produk, tenaga kerja, dan kapital.
2.      Kepentingan diri (self-interest) : hak seseorang intuk melakukan usaha sendiri dan membantu kepentingan diri orang lain.
3.      Persaingan (competition) ; hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa.
Smith mengatakan bahwa ketiga unsur itu akan menghasilka ”harmoni alamiah” dari kepentingan antara buruh, pemilik tanah dan kapitalis.
Dukungan Smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran baru di kalangan generasi yang kemudian. Sebagian besar negeri di seluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa diikatkan dipengaruhi oleh karya Adam Smith. The Wealth of  Nations adalah dokumen ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak politik mausia.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar terbukti menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sedang negara-negara yang mengabaikan kekuatan mekanisme pasar dalam mengalokasikan sumberdaya dan mendistribusikan barang dan jasa tertatih-tatih dalam melaksanakan pembangunan suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Skousen, Mark. 2005. Sang Maestro “Teori-Teori Ekonomi Modern”. Jakarta : Prenada.


Comments

Popular posts from this blog

Pengambil Harga (Price Taker) Dan Penentu Harga (Price Maker)

makalah sektor pertanian daerah pedesaan

Biaya Sosial dan Permasalahannya dalam Pengelolaan SDA