Biaya Sosial dan Permasalahannya dalam Pengelolaan SDA
PERANAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
A. Pengertian dan Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi
Peranan
ilmu ekonomi dalam kaitannya dengan sumber daya alam dan lingkungan
yaitu mengenai pengambilan keputusan dalam penggunaan sumber daya alam
yang langka. Penggunaan sumber daya alam untuk masa mendatang merupakan
imbangan antarpenduduk dan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah
segala sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi dan belum
dilibatkan dalam proses produksi. Barang sumber daya alam adalah sumber
daya alam yang sudah diambil dari bumi dan digunakan sebagai faktor
produksi. Pertumbuhan ekonomi yang cepat memerlukan barang sumber daya
yang banyak namun dapat mengurangi sumber daya alam di bumi. Teori
ekonomi yang digunakan dalam pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan
sumber daya alam adalah fungsi produksi. Ada delapan isu penting yang
berkaitan dengan sumber daya alam yaitu persediaan untuk kebutuhan
manusia, lokasi persediaan, pergeseran ketersediaan sumber daya alam,
kebijakan penggunaan, peranan sumber daya alam dan lingkungan, kualitas,
kerusakan lingkungan dan mekanisme pasar.
B. Peranan Ekonomi Lingkungan dalam Analisis Fungsi Lingkungan
Ekonomika
lingkungan merupakan studi tentang dampak yang tidak diinginkan dan
studi tentang pilihan penggunaan sumber daya alam. Peranan utama
lingkungan adalah sebagai sumber bahan mentah, asimilator dan sumber
kesenangan
C. Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berlangsung terus
menerus namun tidak menyebabkan kesejahteraan generasi penerus menjadi
menurun. Pengertian tekanan ekologi adalah menurunnya kualitas sumber
daya alam terhadap prospek ekonomi. Kondisi ini dapat diatasi hanya
dengan merubah kebijakan ekonomi. Syarat-syarat tercapainya pembangunan
berkelanjutan dapat dilihat dari terpeliharanya lingkungan alami, masih
besarnya peranan sumber daya alam sebagai sumber bahan mentah dan
besarnya peranan lingkungan untuk menampung limbah dan mempunyai
kemampuan untuk mengolah limbah secara alami. Perlu adanya hak
penguasaan yang jelas bagi swasta yang melindungi lingkungan. Perlu
adanya penyusunan neraca sumber daya alam untuk mengetahui cadangan
sumber daya alam dan terjadinya.
II. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN UKURAN KELANGKAAN
A. Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih,
tak pulih dan gabungan Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak
dapat diperbaharui dengan teknologi disebut daerah kritis Berdasarkan
pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan
oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh
pemerintah untuk barang public Pembedaan antara sumber daya alam pulih
dan tak pulih dapat dilihat pula dari aspek penerimaan dan biaya
pengelolaan Pembedaan sumber daya alam dapat juga dilihat dari aspek
primer dan sekunder Dikaitkan dengan penggunaannya, sumber daya alam
dapat dilihat dari sifat hubungannya yaitu : komplementer, substitusi
dan netral
B. Mengukur Kelangkaan Sumber Daya Alam
Pengertian
langka menurut ekonom adalah jumlah barang yang diminta lebih banyak
dari yang tersedia Persediaan sumber daya alam diartikan sebagai volume
sumber daya alam yang sudah diketahui dan dapat diambil untuk
mendatangkan keuntungan. Para ekonom mengemukakan beberapa cara mengukur
kelangkaan yaitu Fisher dengan menggunakan harga barang dan nilai sewa,
Barnett anda Morse menggunakan satuan biaya produksi dan ada pula yang
menggunakan royalti dan elastisitas substitusi. Menurut Brown and Field
penggunaan biaya produksi per satuan, harga barang dan nilai sewa
ekonomis memiliki kelemahan
III. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
A.Pengelolaan Sumber Daya Alam Tak Pulih
Dalam
pengambilan sumber daya alam tak pulih secara optimal ada dua syarat
yang harus dipenuhi yaitu: harus memperhitungkan biaya alternatif dan
biaya alternatif ini akan selalu meningkat sebesar tingkat bunga yang
berlaku. Variabel yang lebih diperhatikan dalam pengambilan sumber daya
alam tak pulih adalah pola perubahan harga dan produksi daripada
royalti. Kenaikan harga barang sumber daya alam tak pulih jika tidak ada
batasnya, maka akan menyebabkan timbulnya barang substitusi. Jika harga
meningkat sedang permintaan relatif stabil maka jumlah produksinya akan
menurun.
Biaya
pengambilan sumber daya alam merupakan fungsi terhadap jumlah maupun
besarnya persediaan, sehingga hubungannya dapat positif, negatif atau
netral. Pada persaingan sempurna, seorang pengelola akan memaksimumkan
keuntungan dari sumber daya yang dikelolanya. Pada seorang pengelola
monopolis juga akan memaksimumkan keuntungan dengan syarat yang harus
dipenuhi adalah penerimaan marjinal harus sama dengan biaya marjinal
ditambah dengan royalti. Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
sumber daya alam tak pulih adalah adanya unsur ketidakpastian,
ketidakstabilan di pasar, efisiensi, hasil eksplorasi dan permasalahan
dalam distribusi dan ketidakadilan.
B. Pengelolaan Sumber Daya Alam Pulih
Pengambilan
sumber daya alam pulih secara optimal harus didasarkan pada konsep
steady state. Pengelolaan sumber daya alam pulih pada umumnya didasarkan
pada konsep hasil maksimum yang mantap (Maximum Sustainable Yield).
Pengelolaan sumber daya alam pulih yang didasarkan pada kriteria manfaat
biaya dan standar yang memaksimumkan nilai sekarang dari penerimaan
bersih menggunakan konsep Optimal Sustainable Yield. Pada sumber daya
alam pulih terjadi titik balik (turning point) karena lingkungan alamiah
memiliki daya dukung yaitu jumlah maksimum yang dapat ditampung oleh
lingkungan alam. Dengan adanya kepemilikan sumber daya alam secara umum
maka akan terjadi kepunahan. Hal ini disebabkan setiap pelaku yang
memanfaatkan sumber daya alam tersebut tidak memperhitungkan biaya
alternatif yang merupakan nilai di masa mendatang dari sumber daya alam
tersebut.
Beberapa
cara mengatasi eksploitasi sumber daya alam pulih yang berlebihan
adalah dengan: mendefinisikan hak penguasaan atau hak milik sumber daya
alam; pembatasan peralatan yang digunakan untuk pengambilan; pembatasan
jumlah sumber daya alam yang diambil. Pada sumber daya milik umum ada
kemungkinan akan terjadi faktor kesesakan yaitu individu yang
menggunakan fasilitas umum akan merasa saling terganggu. Dampak yang
ditimbulkan adalah menurunnya kenikmatan para pengguna dan berkurangnya
kesediaan untuk membayar. Pada pengelolaan sumber daya milik umum
biasanya akan terjadi kasus pencemaran, karena semua pengguna akan
memanfaatkan untuk pembuangan limbah secara sembarangan.
IV. KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
A. Kegiatan yang Berkaitan dengan Pengembangan Sumber Daya Alam
Ada
beberapa pengertian konservasi, namun secara umum diartikan sebagai
suatu tindakan untuk mencegah pengurasan sumber daya alam dengan cara
pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang masih
tetap tersedia. Cadangan sumber daya alam adalah sumber daya alam yang
sudah diketahui dan bernilai ekonomis. Cadangan ini sudah diketahui
jumlah atau besarnya deposit dalam satuan ukuran tertentu dan sudah
diketahui manfaatnya. Menurut David Ricardo manusia akan selalu
menggunakan sumber daya alam yang paling tinggi kualitasnya kemudian
baru beralih kekualitas yang rendah.
Kelompok
Roma berpendapat, bahwa masyarakat hanya memikirkan kepentingannya
sendiri dalam jangka pendek karena tingkat kesejahteraannya masih
rendah. Gerakan konservasi di Amerika Serikat adalah untuk mengembangkan
sektor kehutanan secara ilmiah. Kebijakan investasi dan di investasi
dapat menghasilkan kegiatan konservasi atau deplisi. Penggunaan yang
lestari secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan konservasi.
Standar minimum digunakan untuk pelaksanaan konservasi agar daerah yang
sudah kritis tidak menjadi punah.
B. Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Konservasi Sumber Daya Alam
Salah
satu faktor yang paling konsisten mempengaruhi konservasi dan digunakan
dalam perencanaan pengambilan sumber daya alam untuk membuat penerimaan
bersih di masa mendatang adalah tingkat bunga. Suatu kenaikan dalam
tingkat bunga akan berarti adanya suatu penurunan yang progresif dalam
nilai sekarang dari penerimaan bersih. Dibandingkan sewa pajak mempunyai
peranan yang lebih penting untuk konservasi sumber daya alam. Hak
penguasaan merupakan lembaga ekonomi yang utama dalam mempengaruhi
keputusan untuk konservasi, karena akan menurunkan lebih lanjut
lembaga-lembaga ekonomi yang lain seperti sistem persewaan, kredit dan
perpajakan. Hubungan antara pemilik dan penyewa atau pemakai sumber daya
alam yang berupa penyerahan hak penguasaan dari pemilik kepada pemakai
dikenal sebagai persewaan. Hubungan penggunaan sumber daya alam baik
untuk produk maupun hasil produksi sangat ditentukan oleh bentuk pasar.
Distribusi
tingkat penggunaan sumber daya alam dapat bersifat komplementer,
bersaing atau netral. Jika dikaitkan dengan bentuk pasar maka akan
terlihat kebijakan yang akan dilaksanakan yaitu konservasi atau deplisi.
Jika hubungan ketergantungan dalam tingkat penggunaan adalah melalui
penerimaan maka yang digunakan pada umumnya adalah sumber daya yang
dapat diperbaharui. Hubungan antara tingkat penggunaan sumber daya alam
melalui penerimaan marjinal dan biaya marjinal tergantung dari macam
masukan dan macam produk yang dipengaruhinya.
V. PENERAPAN ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PADA SUMBER DAYA ALAM
A. Analisis Biaya dan Manfaat dalam Penggunaan Sumber Daya Alam
Pada
pengambilan sumber daya alam tambahan manfaat akan mengikuti konsep
hokum tambahan manfaat yang semakin berkurang. Manfaat dari tambahan
kegiatan pengambilan sumber daya alam akan melebihi atau minimal sama
dengan biaya alternatif. Proyek yang layak dipilih adalah yang mempunyai
B/C rasio lebih besar dari satu, artinya manfaat harus lebih besar dari
pada biaya. Konsep manfaat dan biaya dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang yaitu antara riil dan semu, langsung dan tidak langsung, primer
dan sekunder, dan sebagainya. Untuk mengetahui layak tidaknya suatu
proyek maka kita harus mengenal dan dapat mengukur manfaat dan biaya
suatu proyek Dalam pelaksanaan suatu proyek aspek yang dianggap sulit
adalah menentukan tingkat diskonto dan umur proyek.
B.Analisis Manfaat dan Biaya Sosial Suatu Proyek
Analisis Manfaat dan Biaya dirumuskan sebagai:
O = B/C ratio
l = investasi awal proyek; Bn = biaya, waktu
Mn = manfaat waktu i, r = bunga diskonto
Analisis Manfaat dan Biaya dirumuskan sebagai:
O = B/C ratio
l = investasi awal proyek; Bn = biaya, waktu
Mn = manfaat waktu i, r = bunga diskonto
· Payback periode adalah lama waktu yang diperlukan suatu badan usaha untuk memperoleh kembali investasi awalnya.
· Average Rate of Return on Investment adalah alat untuk mengukur keuntungan proyek investasi yang diusulkan.
· Net Present Value adalah nilai sekarang aliran kas ditambah nilai sekarang nilai akhir suatu proyek dikurangi investasi awal.
· Internal
Rate of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan Net Present Value
aliran kas keseluruhan dari proyek sama dengan nol.
VI. MENURUNNYA FUNGSI LINGKUNGAN
A. Penyebab Menurunnya Fungsi Lingkungan
Merosotnya
fungsi lingkungan karena adanya beberapa ciri yang melekat pada
lingkungan yaitu: a) sifat sebagai barang publik, b) sifat sebagai
barang milik bersama dan c) adanya sifat eksternalitas. Ada beberapa
kebijakan yang perlu diambil pemerintah dalam kaitannya dengan fungsi
lingkungan agar tetap lestari yaitu:
· Memperbaiki hak penguasaan menjadi barang privat.
· Memperbaiki manajemen sumber daya alam dan lingkungan.
· Menerapkan sistem ekolabeling.
· Melaksanakan audit lingkungan.
· Memberikan insentif untuk pengelola lingkungan yang baik.
Kebijakan
Adipura bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mengelola lingkungan dengan maksud membudayakan sikap hidup bersih dan
sehat.
Dasar penilaian Adipura meliputi aspek: 1) organisasi dan kelembagaan, 2) kesehatan, dan 3) kondisi fisik kota.
Dasar penilaian Adipura meliputi aspek: 1) organisasi dan kelembagaan, 2) kesehatan, dan 3) kondisi fisik kota.
C. Sumber dan Macam-macam Pencemaran
Secara
umum limbah dapat dikelompokkan menjadi stock pollutants yaitu limbah
yang sulit diserap oleh lingkungan dan fund pollutants, yaitu limbah
yang mudah diserap oleh lingkungan. Limbah dikelompokkan pula menurut
luas dampak yang ditimbulkan yaitu bersifat lokal yang berarti kerusakan
sebagai akibat pencemaran berada di sekitar sumber pencemaran, dan
bersifat regional yang berarti kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih
luas dari daerah sekitar. Volume limbah yang efisien adalah alokasi yang
dapat memaksimumkan nilai sekarang dari manfaat sosial bersih yang
ditimbulkan. Manfaat sosial bersih adalah manfaat yang diperoleh dari
konsumsi suatu barang atau jasa tertentu dikurangi kerugian yang
ditimbulkan adanya kerusakan.
Jenis
biaya untuk penanggulangan pencemaran adalah biaya kerusakan akibat
pencemaran dan biaya pengendalian atau pencegahan timbulnya pencemaran.
Sumber daya air dibedakan menjadi sumber daya air tanah yaitu sumber air
bersih yang terdapat di dalam tanah dan batu-batuan, dan sumber daya
air permukaan yaitu sumber air yang terdiri dari badan sungai, danau dan
lautan. Pencemaran pada air tanah terjadi jika bahan pencemar memasuki
daerah titik jenuh. Sedang sumber pencemaran air permukaan adalah limbah
yang sengaja di buang di badan air dan limbah yang tertinggal pada saat
pengangkutan di badan air. Sumber pencemaran air pemukaan dibedakan
menjadi sumber tak bergerak dan sumber bergerak.
Biological
oxygen demand (BOD) merupakan ukuran volume oksigen yang diperlukan
oleh suatu badan air. Bahan berbahaya dan beracun merupakan pencemar
yang sulit di asimilasi oleh lingkungan, sehingga dikategorikan sebagai
stock pollutants. Baku mutu emisi udara ambien terdiri dari dua yaitu:
pertama, baku mutu primer yang diartikan sebagai baku mutu yang harus
dipatuhi oleh semua kegiatan, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan
manusia. Sedang yang kedua, baku mutu sekunder bertujuan untuk
melindungi kesejahteraan manusia dari pencemaran. Pencemar udara
dikelompokkan berdasarkan sifatnya dan terdiri dari partikel dan gas.
Pencemaran yang terjadi pada sumber daya tanah termasuk sangat tinggi,
karena tanah atau bumi merupakan tempat kehidupan manusia dan banyak
limbah padat yang dibuang ke dalamnya.
VII. EKONOMIKA KUALITAS LINGKUNGAN
A. Ekonomika Pengendalian Pencemaran
Model
keseimbangan material menggambarkan interaksi antara perekonomian dan
lingkungan. Apabila kemampuan lingkungan dalam mengasimilasi lebih
rendah dari volume limbah itu sendiri maka akan terjadi eksternalitas.
Kerusakan adalah semua dampak negatif yang dialami oleh pengguna
lingkungan sebagai akibat dari menurunnya fungsi lingkungan. Fungsi
kerusakan menunjukkan hubungan antara volume limbah dan kerusakan yang
disebabkan oleh limbah tersebut. Ambang batas adalah keadaan yang
menunjukkan tingkat konsentrasi tertinggi yang tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan. Biaya penanggulangan pencemaran adalah biaya biaya
untuk mengurangi volume limbah yang dibuang ke dalam lingkungan.
Tingkat emisi yang efisien adalah tingkat emisi yang biaya kerusakan
marjinalnya sama dengan biaya marjinal penanggulangan pencemaran.
Prinsip kesamaan marjinal digunakan untuk mencapai tingkat emisi yang
efisien.
B. Ekonomika Perlindungan Lingkungan
Ada
dua metode untuk melindungi lingkungan yaitu pendekatan pengaturan
langsung dan pendekatan insentif ekonomi berdasarkan mekanisme pasar.
Prinsip pencemar harus membayar adalah dengan memasukkan biaya eksternal
ke dalam biaya produksinya. Pada prinsip pencemar harus membayar ada
dua interpretasi yaitu interpretasi sempit dan interpretasi yang luas.
Tingkat pencemaran yang optimum adalah pada saat perpotongan antara
kurva keuntungan bersih marjinal dan biaya eksternal marjinal. Instrumen
yang digunakan dalam pendekatan pengendalian pencemaran untuk
memelihara lingkungan adalah dengan cara: mengubah secara langsung
tingkat harga atau biaya produksi; mengubah secara tidak langsung harga
dan biaya melalui kebijakan fiskal dan moneter; menciptakan pasar bagi
barang-barang lingkungan.
Keuntungan
dari pendekatan dengan pajak atas pencemaran adalah produsen masih
dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai manfaat bersih
lebih rendah dari biaya eksternal yang ditanggung masyarakat. Selain itu
dengan pajak atas pencemaran tidak terlalu banyak dihindari. Pada
kenyataannya penggunaan pajak lingkungan cukup sulit untuk dilaksanakan
karena adanya ketidakpastian dalam biaya kerusakan lingkungan akibat
pencemaran. Tinggi rendahnya elastisitas permintaan terhadap produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan menentukan efektif tidaknya pungutan
pencemaran. Sistem perdagangan perizinan merupakan pendekatan
pengendalian pencemaran lingkungan dan konservasi sumber daya alam
dengan tujuan mengubah tingkah laku produsen dalam kegiatannya sehingga
dapat bersahabat dengan lingkungan.
VIII. NERACA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
A. Kegunaan Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Fungsi dari neraca pendapatan nasional adalah sebagai:
Fungsi dari neraca pendapatan nasional adalah sebagai:
· Sistem pengukuran perkembangan sosial ekonomi suatu negara.
· Sistem informasi mengenai pengelolaan ekonomi dan pembuat kebijakan.
· Suatu catatan mengenai bekerjanya sistem sosial ekonomi suatu negara.
· Indikator di bidang ekonomi agar dapat dimengerti secara internasional.
Fungsi dari neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah:
· Untuk menilai proses dan hasil pembangunan secara objektif dan menyeluruh.
· Menilai potensi pembangunan di masa mendatang
· Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam
· Memperjelas kompensasi baik fisik maupun moneter
· Mengelola sumber daya alam secara lebih efektif.
Permasalahan dalam neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah:
· Belum memasukkan nilai pengurangan sumber daya alam dan lingkungan.
· Belum memperhatikan penurunan kualitas lingkungan
· Tidak memasukkan unsur biaya penanggulangan pada Produk Nasional Bruto.
· Permasalahan umum dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah penyatuan pandangan berbagai pihak.
· Permasalahan khusus pada penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah tidak tersedianya data yang menunjang.
· Perlunya
neraca sumber daya alam dan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan
adalah untuk menjaga keseimbangan dan persediaan bagi generasi yang akan
datang.
Strategi untuk menjamin tersedianya sumber daya alam dan lingkungan adalah:
· Meneliti kondisi dan masalah sumber daya alam dan lingkungan.
· Mengubah teori dan praktik pemberian nilai pada setiap barang.
· Membuat studi dan aplikasi mengenai neraca sumber daya alam dan lingkungan.
· Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam
· Memanfaatkan sumber daya alam secara rasional
· Memperbaiki cara pengelolaan sumber daya alam.
B.Konsep, Metode, dan Aplikasi Penghitungan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Degradasi
lingkungan yang merupakan perubahan kualitas sumber daya alam dan
lingkungan dapat dimasukkan sebagai biaya pembangunan. Degradasi
lingkungan yang berarti menurunnya kualitas lingkungan menyebabkan
meningkatnya biaya produksi. Menghitung penyusutan dapat dilakukan
dengan melihat perubahan nilai harga barang modal atau melihat nilai
sekarang dari jumlah sewa barang modal. Neraca sumber daya alam
menunjukkan pendapatan riil suatu negara, jumlah sumber daya alam yang
akan digunakan generasi mendatang dan melihat kesejahteraan dan
penderitaan masyarakat. Masalah utama dalam penyusunan neraca sumber
daya alam dan lingkungan adalah mengenai penyusunan teori nilai dan
metode yang rasional guna menentukan nilai sumber daya alam dan
lingkungan.
Beberapa
metode yang digunakan dalam penghitungan sumber daya alam dan
lingkungan adalah: a) pendekatan pendapatan, b) pendekatan
kesejahteraan, c) penghitungan fisik dan d) penghitungan moneter.
Salah
satu aplikasi dari metode penghitungan sumber daya alam dan lingkungan
adalah untuk penyusunan nilai produk domestik regional hijau dan untuk
menghitung nilai pendapatan regional hijau.
IX. VALUASI LINGKUNGAN
A. Model Penentuan Nilai Lingkungan
Pemberian
nilai pada lingkungan dapat dibedakan dengan dua cara yaitu berdasarkan
nilai atas dasar penggunaan dan nilai atas dasar yang terkandung di
dalamnya. Nilai atas dasar penggunaan dibedakan menjadi nilai atas dasar
warisan generasi yang sebelumnya dan nilai karena keberadaannya. AMDAL
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan.
Ada dua kelompok besar teknik penilaian dampak yaitu dari:
segi manfaat meliputi: 1) pendekatan nilai pasar; 2) pendekatan pasar pengganti; 3) pendekatan kompensasi; 4) pendekatan nilai survey.
segi biaya meliputi teknik analisis biaya
segi manfaat meliputi: 1) pendekatan nilai pasar; 2) pendekatan pasar pengganti; 3) pendekatan kompensasi; 4) pendekatan nilai survey.
segi biaya meliputi teknik analisis biaya
B. Valuasi Ekonomi Degradasi Lingkungan di Sektor Kehutanan (Kasus Kabupaten Kutai Kartanegara)
Dalam
kajian sekarang ini belum diperhitungkan fungsi hutan yang tidak
langsung seperti hutan sebagai sumber genetika, tempat rekreasi, fungsi
ekologi dan keanekaragaman hayati, serta fungsi lingkungannya
(environmental services). Demikian pula nilai ekonomi yang dihitung baru
nilai ekonomi yang berkaitan dengan nilai penggunaan (use value) dan
belum memperhitungkan nilai bukan penggunaan seperti nilai warisan,
nilai keberadaan. Yang terakhir itu belum dilaksanakan karena memerlukan
survei langsung dengan menggunakan pendekatan kesediaan membayar dan
atau kesediaan menerima pembayaran; yang semuanya itu memerlukan biaya
penelitian yang tinggi. Kalau nilai-nilai ini semua sudah dapat
dihitung, maka nilai kerugian akibat kebakaran hutan, kerusakan hutan
dan penebangan hutan akan menjadi jauh lebih besar lagi.
Analisis
ini menunjukkan bahwa peranan hutan yang bersifat multi fungsi itu
ternyata memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, dalam
memanfaatkan hutan sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan sumber
kehidupan manusia hendaknya dilakukan melalui pengelolaan hutan secara
sangat bijaksana berhati-hati, karena banyak fungsi hutan yang sifatnya
tidak dapat dikembalikan lagi apabila sudah rusak atau hilang
(irreversible). Jadi tidak berarti bahwa hutan sama sekali tidak boleh
diambil manfaat langsungnya seperti kayu hutan dan hasil hutan ikutan
lainnya, tetapi pemanfaatan hutan tersebut dapat dilakukan melalui
pengelolaan yang bijaksana sehingga menjamin kelangsungan fungsi sumber
daya hutan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa:
1. Degradasi lingkungan di sektor kehutanan dapat mengakibatkan dampak langsung dan tidak langsung.
2. Degradasi
lingkungan yang disebabkan oleh penebangan hutan, kerusakan hutan, dan
kebakaran hutan akan menimbulkan dampak yang berbeda-beda.
Kebakaran hutan akan menimbulkan dampak antara lain:
a. peningkatan suhu udara;
b. timbul asap tebal;
c. kadar debu berlebihan;
d. menimbulkan berbagai dampak turunan;
e. mempengaruhi ekosistem;
f. mempengaruhi fotosintesis vegetasi hutan;
g. hilangnya beberapa unsur hara;
h. rusaknya vegetasi penutup;
i. pengurangan penyerapan CO2 dan sebagainya
3. Kerusakan
hutan dan penebangan kayu akan menimbulkan beberapa kerugian di
antaranya, pengurangan kesuburan tanah, hilangnya unsur hara, terjadinya
erosi tanah, dan sebagainya.
Comments
Post a Comment